MELOXICAM



MELOXICAM

Meloxicam termasuk obat baru dalam golongan non steroid anti-inflammatory drugs (NSAID) yang pertama kali terdaftar di paris. Sejak tahun 1971, meloxicam telah di terimasecara luas sebagai obat anti-inflamasi, dan analgetik. Meloxicam memiliki selektivitas penghambat COX-1. Saat ini meloxicam digunakan untuk penanganan nyeri yang berhubungan dengan osteoarthritis dan rheumatoid arthritis

MORFOLOGI
Meloxicam merupakan derivatif oxicam, kelompok obat-obatan NSAID (non-steroidanti-inflammatory drugs) golongan asam enolic. Meloxicam secara kimiawi memiliki rumus4-hydroxy-2-metil-N-(5-metil-2-thiazolyl)-2H-1,2-benzothiazine-3-carboxamide-1,1dioksida. Berat molekul meloxicam 351,4. Rumus empirisnya C14H13N3O4S2 dan memilikirumus struktur berikut ini. Meloxicam secara fisik berwarna kuning pastel yang solid, tidak larut dalam air,dengan kelarutan yang lebih tinggi pada asam kuat dan basa. Sangat sedikit larut dalammetanol. Meloxicam memiliki koefisien partisi (log P) app = 0,1 di n-octanol/buffer pH 7.4.Meloxicam memiliki nilai pKa 1.1 dan 4.2. Meloxicam di pasaran tersedia sebagai tablet untuk oral mengandung 7,5 mg atau 15mg. Meloxicam dalam setiap tabletnya mengandung bahan-bahan yang tidak aktif meliputi:koloid silikon dioksida, crospovidone, laktosa monohidrat, Magnesium Stearate, mikrokristalin selulosa, povidone dan sodium sitrat dihidrat.

FARMAKOKINETIKA 
1.      1. Absorbsi
Pemberian meloxicam secara oral diabsorpsi dengan baik melalui gastrointestinal. bioavabilitas meloxicam mencapai 89%. konsentrasi maksimal dicapai dalam waktu4 - 5 jam di dalam darah. interaksi meloxicam dengan makanan yang mengandunglemak tinggi (75 g lemak) menghasilkan konsentrasi obat puncak yang meningkatsekitar 22%, sedangkan tingkat penyerapannya tidak berubah. Waktu untuk konsentrasi maksimum (Tmax) dicapai antara 5 - 6 jam. Tidak ada interaksifarmakokinetik terdeteksi antar meloxicam dan antasid. Berdasarkan hasil ini,Meloxicam tablet dapat diberikan tanpa memperhatikan waktu makan atau antasid.


2.      2. Distribusi
Rata-rata volume distribusi (Vd) dari Meloxicam adalah sekitar 10 L. Meloxicamsekitar 99.4% terikat pada protein plasma (terutama albumin) dalam rentang dosisterapeutik. Fraksi protein yang mengikat tidak bergantung pada konsentrasi obat.Meloxicam memiliki konsentrasi dalam cairan synovial setelah dosis oral tunggal, berkisar antara 40% hingga 50%.

3.      3. Metabolisme
Meloxicam hampir sepenuhnya dimetabolisme menjadi metabolit aktif di hepar.Metabolit utama, 5'-karboksi Meloxicam (60% dari dosis), dari P-450 dimediasimetabolisme dibentuk oleh oksidasi metabolit perantara 5'-hydroxymethyl Meloxicamyang juga diekskresikan jumlah yang lebih sedikit (9% dari dosis). In vitro studimenunjukkan bahwa sitokrom P-450 2C9 memainkan peran penting dalam jalur metabolisme ini dengan kontribusi kecil CYP 3A4 isozyme. Aktivitas peroksidasemungkin bertanggung jawab atas dua metabolit yang lain untuk 16% dan 4% daridosis masing-masing.

4.      4. Ekskresi
Meloxicam diekskresi dalam bentuk metabolit ke dalam air seni dan tinja dalam jumlah yang sama. Hanya sisa-sisa senyawa induknya yang tidak berubahdiekskresikan dalam urin (0,2%) dan tinja (1,6%). Rata-rata waktu paruh eliminasi(t1 / 2) berkisar dari 15 jam sampai 20 jam. Penghapusan paruh konstan di tingkatdosis linier menunjukkan metabolisme dalam rentang dosis terapeutik. Clearance plasma meloxicam berkisar 7-9 mL / menit.

EFEK SAMPING
Efek samping yang paling sering terjadi adalah induksi tukak lambungatau tukak peptik yang kadang-kadang disertai anemia sekunder akibat perdarahansaluran cerna. Mekanisme terjadinya iritasi lambung ialah iritasi yang bersifatlokal yang menimbulkan difusi kembali asam lambung ke mukosa danmenyebabkan kerusakan jaringan .Efek samping lain ialah gangguan fungsi trombosit akibat penghambatanbiosintesis tromboksan A2(TXA2) dengan akibat perpanjangan waktu perdarahan .Penghambatan biosintesis PG di ginjal, terutama PGE2, berperan dalamgangguan homeostasis ginjal yang ditimbulkan oleh obat mirip aspirin(meloxicam). Pada orang normal gangguan ini tidak banyak mempengaruhifungsi ginjal. Tetapi pada pasien hipovolemia, sirosis hepatis yang disertai asitesdan pasien gagal jantung, aliran darah ginjal dan kecepatan filtrasi glomeruli akanberkurang, bahkan dapat terjadi gagal ginjal akut  .Pada beberapa orang dapat terjadi reaksi hipersensitivitas terhadap obtataspirin atau mirip aspirin (meloxicam). Reaksi ini umumnya berupa rhinitisvasomotor, edema angioneurotik, urtikaria luas, asma bronkhial, hipotensi sampaikeadaan presyok dan syok  

MEKANISME KERJA
Mekanisme kerja dari meloxicam adalah penghambatan enzimsiklooksigenase (COX). Produksi prostaglandin lokal sangat penting dalam prosesinflamasi. Pada keadaan normal, prostaglandin disintesis oleh aktivitas COX-1yang membantu menjaga integritas mukosa lambung, memodulasi aliran darah keginjal, dan fungsi trombosit   .Proses inflamasi atau kaskade inflamasi dimulai dari suatu stimulus yangakan mengakibatkan kerusakan sel. Sebagai reaksi terhadap kerusakan maka seltersebut akan melepaskan beberapa fosfolipid yang di antaranya ialah asam arakhidonat. Setelah asam arakhidonat tersebut bebas akan segera diaktifkan olehbeberapa enzim, diantaranya lipoksigenase dan siklooksigenase. Enzim tersebutmerubah asam arakhidonat ke dalam bentuk yang tidak stabil (hidroperoksid danendoperoksid) yang selanjutnya dimetabolisir menjadi leukotrien, prostaglandin, prostasiklin dan tromboksan. Jaringan yang mengalami trauma/cedera mengaktifkan COX-2, yang menyebabkan produksi prostaglandin sebagaimediator peradangan, sehingga menyebabkan nyeri. Meloxicam adalahkompetitor selektif untuk COX-2, yang dapat meredakan nyeri dan peradangandari metabolisme asam arakidonat menjadi prostaglandin dan thromboksan


DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2014. Informasi Spesialis Obat volume 49. Jakarta: ISFI Penerbitan.
Djuanda A, Sani A, Azwar A, Handaya, Al matsier M, dkk. 2008. MIMS Indonesia, Petunjuk Konsultasi. Jakarta: CMP Medica.

PERTANYAAN
1. bagaimana indikasi dan kontraindikasi dari meloxicam?
2. Apakah efek samping lain dari meloxicam?
3. bagaimana jika penggunaan meloxicam bersamaan dengan obat pengencer darah?
4. bagaimana dosis dari meloxicam?
5. apakah meloxicam dapat digunakan bagi wanita hamil?

Komentar

  1. hi lidiaa...
    saya ingin bantu jawab untuk nomor 1 ni
    menurut artikel yang saya baca meloxicam umumnya digunakan untuk mengurangi nyeri dan dipakai pada keadaan peradangan misalnya pada Rheumatoid Arthritis (RA), osteoarthritis (OA). Meloxicam dikontraindikasikan pada pasien yang sensitive ataupun alergi terhadap meloxicam ataupun OAINS lainnya, pasien dengan gangguan ginjal berat hingga gagal ginjal, wanita hamil dan menyusui, anak – anak, adanya riwayat tukak lambung berulang ataupun episode tukak lambung dalam 6 bulan terakhir, adanya riwayat perdarahan saluran cerna ataupun penyakit perdarahan lainnya.

    BalasHapus
  2. lid untuk nomor 2, setelah saya baca pada beberapa artikel efek samping lain yang perlu diperhatikan adalah adanya perburukan fungsi ginjal maupun hati, adanya gangguan pencernaan seperti diare, konstipasi, mual, muntah, adanya bengkak pada tubuh.

    BalasHapus
  3. selain itu juga dapat menyebabkan gangguan sistem saraf pusat, infeksi saluran napas, nyeri kepala, hingga efek samping serius namun jarang terjadi seperti perburukan asma, hepatitis, serangan jantung, stroke dan sindrom Steven Johnson.

    BalasHapus
  4. Saya akan mnjwab untuk prtnyaan tntg bagaimana dosis dari meloxicam?
    Dosis meloxicam adalah 7.5 hingga 15 mg /hari dengan pemberian satu kali sehari pada OA dan 15 mg sehari sekali pada pasien dengan RA. Pada pasien dengan gangguan ginjal perlu dilakukan penyesuaian dosis dengan dosis maksimal sehari adalah 7.5 mg.

    BalasHapus
  5. No. 5, sebaiknya jangan digunakan pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya efek buruk bagi janin

    BalasHapus
    Balasan
    1. tingkat keamanan meloxicam untuk ibu hamil menurut FDA adalah Kategori D: Obat-obatan yang telah atau diduga mampu meningkatkan risiko terjadinya kecacatan janin yang sifatnya permanen.

      Hapus
  6. Saya akan membantu menjawab pertanyaan no 3, Penggunaan meloxicam bersamaan dengan obat pengencer darah akan menyebabkan peningkatan resiko terjadinya perdarahan sehingga perlu dimonitor penggunaannya. Penggunaan dengan kortikosteroid maupun dengan alkohol juga akan meningkatkan resiko perdarahan saluran cerna. Penggunaan jangka panjang akan meningkatkan kerusakan ginjal terutama pada pasien usia lanjut dan dengan penyakit lain yang mendasari misalnya penyakit jantung

    BalasHapus
  7. saya akan membantu pertanyaan no 1 kak
    Meloxicam umumnya digunakan untuk mengurangi nyeri dan dipakai pada keadaan peradangan misalnya pada Rheumatoid Arthritis (RA), osteoarthritis (OA). Meloxicam dikontraindikasikan pada pasien yang sensitive ataupun alergi terhadap meloxicam ataupun OAINS lainnya, pasien dengan gangguan ginjal berat hingga gagal ginjal, wanita hamil dan menyusui, anak – anak, adanya riwayat tukak lambung berulang ataupun episode tukak lambung dalam 6 bulan terakhir, adanya riwayat perdarahan saluran cerna ataupun penyakit perdarahan lainnya.

    BalasHapus

Posting Komentar